Senin, 03 Januari 2011

Serpihan hatiku masih tertinggal di Negeri Putih Merah

Aku temukan tulisan yang sempat ingin aku posting beberapa bulan yang lalu. apa lagi jika tidak mengenai Polandia.

Masaku setelah festival itu sungguh melekat hingga aku memosting feature ini.


berikut tulisanku yang sempat terlewatkan:



Telah 1 bulan aku berada di Indonesia. Tapi POLANDIA masi begitu melekat diingatanku. Negara pertama yang membuat aku merasa benar2 bangga menjadi anak Indonesia.

8-23 Agustus 2010. Momen special yang aku lalui di Poznan dan Warsawa, Polandia. Aku dan tim Tariku, T-ta Paramadina mengikuti festival tari internasional untuk pertama kalinya, yang pertama World Folk Review Integration yang diadakan di Poznan dan kedua adalah IIF Folk Festival “Warsfolk” yang diadakan di ibu kota Polandia, Warsawa.

World Folk Review Integration diikuti oleh 6 negara, Indonesia, Ukraina, Kenya, Bulgaria, Belarus dan Polandia. Konser dan parade yang kita lakukan hampir setiap hari merupakan momen-momen yang kami rindukan hingga saat ini. Negara yang sederhana dengan penduduk yang ramah mengesankan bahwa Polandia adalah Negara yang hangat tak seperti Negara di eropa lainnya (persepsiku). Poznan, Leszno, Wronki, dan Swarzedz, kota-kota bersejarah bagi kami, Tim tari Paramadina yang notabene baru didirikan 2 tahun lalu. Tidak lepas dari nama festival itu sendiri, kami benar-benar terintegrasi menjadi satu disana. Final concert yang diselenggarakan diacara puncak besarta penutupan festival di Poznan menggabungkan seluruh tarian dari ke 6 negara. Aku adalah orang yang menghargai proses, aku benar-benar memanfaatkan momen itu untuk mengenal Negara lain. Indah rasanya berada dalam lingkungan mereka. Chopin – Polonaise, menjadi lagu sejarahku dalam final concert tersebut.

Satu yang tak bisa lepas hingga sekarang. Aku merindukan seseorang. Ira. Dia adalah Ukrainian yang cantik, ramah, dan baik. Tak sadar, setelah kita berada di Negara masing-masing, aku menemukan bahwa tanggal lahir kita sama, 7 Juni 1991. Itu merupakan hal luar biasa karena akhirnya aku telah dipertemukan oleh sosok manusia yang lahir pada waktu yang sama denganku. Dan dia spontan mendeklarasikan bahwa aku bukan hanya temannya, tapi kembarannya. Aku sangat terharu mendengar kata-kata yang dia ucapkan. Setelah beberapa waktu kita mengalami hal luar bisa dan sedikit gila di Poznan, kita masih keep in tougn hingga sekarang.

Aku ingat ketika Indonesian dan Ukrainian saling bertukar kostum. Aku, dila dan anggi memakai kostum Ukrainian dan ira, dasha memakai kostum indoensian. That was so funny. Aku merindukannya sekarang, sangat merindukannya, huhuhuhu... :’(

Festival kedua diadakan di warsawa. Hari-hari di warsaw berlalu begitu cepat menurutku. kita kurang dapat mengenal baik orang-orang dari Negara lain, banyak alasan dibalik itu.

Namun, aku memiliki catatan singkat mengenai schedule kami saat festival di Warsaw, berikut uraiannya:

19 Agustus 2010

Pukul 15.00, parade di rynek Nowego Miasta, Rynek Starego Miasta, hingga Plac Zamkowy bersama tim tari dari Argentina, Ceko, Yunani, Belgia, Rusia, dan Albania. Parade pertama ini diiringi dengan gerimis kecil yang menambah kesan eksotis kota Warsawa. Dalam parade ini, T-ta Paramadina menampilkan tarian Galombang, Rantak dan Zapin Dara.

Pukul 18.00, menuju Amfiteatr w parku Sowinskiego, Jalan Elekcyjna 17. Dalam konser pertama, tim tari tradisional paramadina menampilkan tarian Galombang, rantak dan Zapin. Konser perdana di Warsawa ini diikuti oleh peserta dari Polandia, Argentina, Ceko, Yunani, Belgia, Rusia, dan Albania.

20 Agustus 2010

Pukul 13.00, tim tari dari Indonesia, Belgia dan Albania mengikuti Supporting events di Centrum Zdrowia Dziecka, sebuah rumah sakit anak yang berada di Warsawa. Kami menampilkan tari Saman dan Kelompok perkusi dengan lagu Yamko rambe Yamko dengan tujuan menghibur dan meningkatkan semangat para pasien yang seluruhnya anak-anak. Kejadian tak terduga pun terjadi pada salah satu anggota tim tari Indonesia, yaitu Sintia. Selepas dari penampilan di konser sosial tersebut, dia tiba-tiba jatuh pingsan dan langsung masuk ke UGD. Namun, berkat Tuhan YME, dalam waktu kurang dari 2x24jam, Sintia dapat dibawa kembali menuju asrama tempat menginap kami.

Pukul 19.00, Tim tari dari Indonesia, Albania dan Argentina serta Turki dan Slovakia sebagai bintang tamunya konser kembali di Amfiteatr w parku Sowinskiego, Jalan Elekcyjna 17. Tampilan tari saman dari Indonesia mendapat sambutan yang sangat meriah dari penonton warsawa. Dan kami mendapatkan tamu istimewa dari Kedubes RI di Warsawa.

21 Agustus 2010

Pukul 15.00, Indonesia, Albania, Ceko, Belgia, Polandia, Yunani, Rusia, dan Argentina berparade di Skwer Hoovera, Jalan Nowy Swiat. Parade saat itu sungguh mengesankan, karena itu merupakan parade yang terakhir kami di festival IFF Warsfolk. Meski terik matahari sangat menyengat, kami tetap bersemangat untuk menampilkan tari Zapin Dara, Lenso dan Gantar.

Pukul 19.00, Indonesia dan Albania konser di Siedlce, Centrum. Kami mendobrak panggung siedlce dengan tari Galombang, Rantak, Zapin, dan Saman. Seperti konser-konser sebelumnya, penampilan Indonesia mendapat respon positif dari masyarakat.

22 agustus 2010

Pukul 18.00, final concert di Amfiteatr w parku Sowinskiego, Jalan Elekcyjna 17 diikuti oleh ke-8 negara, Albania, Indonesia, Argentina, Ceko, Belgia, Rusia, Yunani, dan Polandia. Semangat pun memuncak karena kita menyadari bahwa konser itu adalah konser terakhir dalam deretan festival yang kami ikuti pada periode 2009. Konser itu berjalan sangat spektakuler. Tari Saman pun telah menjadi bintang saat itu. Dan puji syukur, Tim T-Ta Paramadina mendapat Penghargaan Spesial dari Parlemen Uni-Eropa. Itu merupakan sebuah anugrah tak terhingga yang kami dapatkan karena penghargaan ini merupakan pernghargaan pertama dari even pertama ke luar negeri. Pengalaman yang sulit untuk digambarkan dan akan selalu terkenang karena segala yang kami alami selama di Polandia adalah yang pertama.

That`s all. Masih terlalu singkat kurasa. Namun lebih baik tersharingkan sedikit daripada tidak sama sekali. Meskipun out of date, namun kuharap dapat memotivasi teman-teman.

Berikut video rangkuman kegiatan kami disana:

Video 1 _ keberangkatan ke Polandia

Video 2 _ Festival di Poznan ‘World Folk Review’

Video 3 _ Festival di Warsaw ‘IIF Folk Festival “Warsfolk”’

7 komentar:

michelle_ mengatakan...

thank u for stopping by at my blog :)

glisters and blisters

lynx13 mengatakan...

sayangnya harus lepas jilbab kan?

EMA ERVITA mengatakan...

Selalu ada alasan yang tidak dapat kujelaskan ketika siapa pun menanyakannya, hanya aku dan Tuhan yang membicarakannya.. ))

thanks for dropping by dear, :)

lynx13 mengatakan...

ja,slet...alleen God..

felix mengatakan...

ema.:)
hebat ya uda nari di sana. cuman aku agak kecewa karena kamu beberapa kali lepas jilbab di event2 panggung. remember me?:)
just passing through...

EMA ERVITA mengatakan...

felix?? falihur bukan ya?
hhmmmh..makasih ya atas dukungannya..

felix mengatakan...

yep. ur welcome.
like I said,just passing through..

Posting Komentar

thx for visiting

best regards,
Ema Ervita